Menanggapi desakan publik yang beredar masif di platform medsos akhir-akhir ini untuk mengganti Kepala BGN, terkait "keracunan makanan" di beberapa sekolah, kordinator LAKSI Azmi Hidzaqi dalam rilisnya memberikan pandangan tegas sekaligus meluruskan berbagai persepsi yang berkembang di publik.
Menurut Azmi kinerja kepala Badan Gizi Nasional selama ini telah menunjukkan hasil yang cemerlang, dan sudah sesuai dengan harapan rakyat, kepala BGN telah menunjukan
langkah-langkah yang cepat, tepat, dan tegas dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh BGN termasuk kasus yang tengah menjadi sorotan, kepala BGN Dadan Hindayana merupakan sosok pemimpin yang visioner dan responsif. Terbukti di bawah kepemimpinannya telah menorehkan keberhasilan dalam menjalankan amanah Presiden Prabowo dalam memberikan layanan makanan bergizi untuk rakyat.
Azmi mengatakan adanya unsur politisasi dalam kasus keracunan di beberapa sekolah, menyebabkan pihak BGN pun menjadi sulit mengambil keputusan-keputusan terbaik berdasarkan pertimbangan yang objektif. Azmi meminta agar jajaran BGN agar “Jangan ter-distract (terganggu) oleh isu-isu maupun opini yang membuat penanganan makan bergizi gratis menjadi melemah. Masyarakat saat ini sudah merasakan manfaat dari program MBG, jadi tolong jangan di politisasi agar program MBG ini di hentikan karena yang rugi masyarakat juga.
Program MBG menurut kami justru yang patut diacungi jempol, karena di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu, beliau tetap setia melayani seluruh masyarakat dalam menjalankan program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah.
Meskipun masih terdapat sejumlah masalah dalam implementasi MBG, rakyat menyatakan tetap mendukung keberlanjutan program tersebut dengan perbaikan yang lebih sistematis. “Mari, kita jadikan insiden ini sebagai momentum untuk memperkuat kualitas pelaksanaan MBG sehingga benar-benar menjadi instrumen peningkatan gizi dan kesehatan anak bangsa,”
Azmi mengatakan, beri waktu pihak BGN bekerja dan evaluasi agar dapat lebih meningkatkan performanya, karena semua tidak bisa terwujud secara instan, apalagi jumlah yang harus di layani BGN tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kami sebagai elemen masyarakat merasa risih dengan pemberitaan yang berkembang, yang sangat menyudutkan kepala BGN karena sudah terlalu liar dan di penuhi hoaks, kami menduga ada upaya tertentu untuk menggiring opini yang bermain dalam isu ini terutama tuntutan pencopotan kepala BGN, kami menilai framing di medsos terkait kepala BGN sudah sangat menyesatkan.
Selain itu, kami juga menuntut kepada seluruh media yang terlanjur membesarkan pemberitaan tersebut, juga turut bertanggung jawab untuk meluruskan pemberitaan yang sebelumnya telah tersiar. Seharusnya, fakta-fakta yang berkembang disampaikan sesuai dengan peristiwa tersebut terjadi.